Rabu, 09 Mei 2018

Bangunan Sadap


BANGUNAN SADAP

1.                 Bangunan Sadap
1.1.            Pengertian Bangunan Sadap
Bangunan sadap merupakan bangunan yang menglirkan air dari aliran saluran primer dan atau saluran skunder ke saluran tersier penerima melalui pintu ukur.

1.2.            Fungsi Bangunan Sadap
Bangunan sadap berfungsi selain membagi air dari saluran kesaluran lainnya, juga berfungsi mengambil atau menyadap air untuk dialirkan melalui saluran Tertsier atau Kwarter ke sawah maupun kolam-kolam ikan dan lainnya.

1.3.            Tata Letak Bangunan Sadap
a.      Bentuk Menyamping
Posisi bangunan/pintu sadap tersier atau sekunder berada disamping kiri atau kanan saluran dengan arah aliran ke petak tersier atau sekunder mempunyai sudut tegak lurus (pada umumnya) sampai 45°. Bentuk ini mempunyai kelemahan kecepatan datang kearah lurus menjadi lebih besar dari pada yang kearah menyamping, sehingga jika diterapkan sistem proporsional kurang akurat. Sedangkan kelebihannya peletakan bangunan ini tidak memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang bersangkutan.
b.        Bentuk Numbak
Bentuk Numbak meletakkan bangunan bagi sekunder, sadap tersier dan bangunan pengatur pada posisi sejajar, sehingga arah alirannya searah.
Bentuk seperti ini mempunyai kelebihan kecepatan datang aliran untuk setiap bangunan adalah sama. Sehingga bentuk ini sangat cocok diterapkan untuk sistem proporsional. Tetapi bentuk ini mempunyai kelemahan memerlukan areal yang luas, semakin banyak bangunan sadapnya semakin luas areal yang diperlukan.

1.4.            Jenis Bangunan Bagi Sadap
Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3 (tiga) bagian utama, yaku.
a.        Bangunan Sadap Sekunder
Bangunan sadap sekunder akan memberi air ke saluran sekunder dan oleh sebab itu, melayani lebih dari satu petak tersier. Kapasitas bangunan – bangunan sadap ini secara umum lebih besar daripada 0,250 m3/dt.
Ada empat tipe bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan sadap sekunder, yakni :
·           Alat ukur Romijn
·           Alat ukur Crump-de Gruyter
·           Pintu aliran bawah dengan alat ukur ambang lebar
·           Pintu aliran bawah dengan alat ukur Flume
Tipe mana yang akan dipilih bergantung pada ukuran saluran sekunder yang akan diberi air serta besarnya kehilangan tinggi energi yang di-izinkan.
Untuk kehilangan tinggi energi kecil, alat ukur Romijn dipakai hingga debit sebesar 2 m3/dt ; dalam hal ini dua atau tiga pintu Romijn dipasang bersebelahan. Untuk debit-debit yang lebih besar, harus dipilih pintu sorong yang dilengkapi dengan alat ukur yang terpisah, yakni alat ukur ambang lebar.
Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang memadai, maka alat ukur Crump-de Gruyter merupakan bangunan yang bagus. Bangunan ini dapat direncana dengan pintu tunggal atau banyak pintu dengan debit sampai sebesar 0,9 m3/dt setiap pintu.
b.        Bangunan Sadap Tersier
Bangunan sadap tersier akan memberi air kepada petak-petak tersier. Kapasitas bangunan sadap ini berkisar antara 50 l/dt sampai 250 l/dt Bangunan sadap yang paling cocok adalah alat ukur Romijn, jika muka air hulu diatur dengan bangunan pengatur dan jika kehilangan tinggi energi merupakan masalah.
Bila kehilangan tinggi energi tidak begitu menjadi masalah dan muka air banyak mengalami fluktuasi, maka dapat dipilih alat ukur Crump-de Gruyter. Harga antara debit Qrnaks/Qmin untuk alat ukur Crump-de Gruyter lebih kecil daripada harga antara debit untuk pintu Romijn.
Di saluran irigasi yang harus tetap rnemberikan air selama debit sangat rendah, alat ukur Crump-de Gruyter lebih cocok karena elevasi pengambilannya lebih rendah daripada elevasi pengambilan pintu Romijn. Sebagai aturan umum, pemakaian beberapa tipe bangunan sadap tersier sekaligus di satu daerah irigasi tidak disarankan. Penggunaan satu tipe bangunan akan lebih mempermudah pengoperasiannya. Untuk bangunan sadap tersier yang mengambil air dari saluran primer yang besar, di mana pembuatan bangunan pengatur akan sangat mahal dan muka air yang diperlukan di petak tersier rendah dibanding elevasi air selama debit rendah disaluran, akan menguntungkan untuk memakai bangunan sadap pipa sederhana dengan pintu sorong sebagai bangunan penutup. Debit maksimum melalui pipa sebaiknya didasarkan pada muka air rencana di saluran primer dan petak tersier. Hal ini berarti bahwa walaupun mungkin debit terbatas sekali, petak tersier tetap bisa diairi bila tersedia air di saluran primer pada elevasi yang cukup tinggi untuk mengairi petak tersebut.

2.                 Bagian- Bagian Yang Terdapat Di sekitar bangunan sadap yaitu
2.1.            Saluran skunder dan primer
Saluran sebelum masuk ke bangunan sadap terdapat saluran skunder maupun saluran primer dimana saluran primer adalah: saluran yang dimulai dari pintu pemasukan atau pengambilan bebas sampaikebangunan bagi, sedangkan saluran skunder adalah saluran satu atau lebih petak tersier dam menerima dari saluran induk atau sauran tersier sebelumnya.
2.2.            Saluran Tersier
Saluran tersier merupakan saluran yang terdapat setelah melewati bangunan sadap dimana saluran tersier harus terlihat bebasdari bangunan sadap minimal 3 km agar memudahkan dalam pembagian air. Luas petak tersier harus berkisar 50 - 150 ha.

2.3.            Septi
Septi merupakan pintu sementara yang di buat sebagai penehan air jika suatu waktu terjadi kerusakan pada pintu utama.
2.4.            Pintu utama
Pintu utama yaitu pintu yang berfungsi sebagai pentu pengatur pembagi air yang akan di bagi. Ukuran pintu utama 380 x 180 cm.

3.                 Keuntungan dan kerugian dengan adanya bangunan sadap
3.1.            Keuntungan bangunan sadap
Ø  Sebagai salah satu bangunan pengelak terjadinya banjir
Ø  Sebagai bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air ke petak-ptak sawah atau koloam ikan dll
Ø  tidak memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang bersangkutan.
Ø  Pengatur Kecepatan datang aliran untuk setiap bangunan
Ø  Peredam air lumpur

3.2.            Kerugian Bangunan Sadap
Ø  Karna bangunan bersifat tetap maka perlu adanya perawatan serta pengontrolan dari pihak yang bertugas.
Ø  Bangunan harus selalu bersih agar umur bangunan bertahan lama
Ø  kecepatan datang kearah lurus menjadi lebih besar dari pada yang kearah menyamping,
Ø  Jika semakin banyak bangunan sadap maka semakin luas areal yang diperlukan.

Referensi
Toker, Unie. 2015. Laporan Irigasi. Aviable from : http://newcivilblog.blogspot.co.id/2015/02/laporan-irigasi.html. Accesed : 2017, May 4,
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Belum Pernah Dapat Jackpot Slot? Cobalah Bermain Slot Kami...
    Winning303.org
    Rasakan Jackpot Setiap Hari...Dapatkan Juga Bonus Rollingan Setiap Hari....
    Seru Bukan??? Yang Pastinya Anda Tidak Akan Berpaling Lagi...

    Mainkan Permainan Lainnya Dengan 1 User ID Saja...
    1. Live Casino
    2. Poker
    3. Sportsbook
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    BalasHapus